Malam ini,aku ngerasa sepi banget,aku tak suka disini. Ini rumahku,tapi aku
tak mau berlama-lama disini. Aku benci kota ini,jujur aku sungguh tak mau
menghabiskan waktu liburanku disini. Telfon beberapa teman dan mbak ku
tersayang rasanya tak ada jawaban yang ku sesuai dengan keinginanku. Aku
membenci kota ini karna berada disini hanya membuat aku mengingat hal yang
seharusnya ku lupakan. Mengingat penipu yang seharusnya ku lupakan dan
kuhilangkan dari memori hidup ini. Hingga malam ini aku sms seorang kwand
seperjuangan di surabaya. Aku memanggilnya “ukhti”. Dy sosok yang rajin,alim
dan sosok muslimah yang ku kagumi. Awalnya aku sms gni:
“Ukhti ajarin aku ikhlas dong??gimana cara ikhlas itu?serta gimana cara qta
agar tenang”
Sekitar 10 menit sms balasan dari dia baru dateng,sontak aku trenyuh baca
sms itu,tyap aku minta pendapat ke dy,dy slalu jwab dg kalimat yang logis dan
menyejukkan hati.
“sayang,ikhlas it memang sangat sulit untuk didapatkan,ia
mudah terucap dlm lisan tapi sulit untuk di amalkan dlm hati.kita hanya bisa
berusaha untk ikhlas dg jalan melapangkan dada qta. Slalu mengingat bahwa
semuanya hanya milikNya,jadi pasti kembali pada Nya. Jika ikhlas tentu akan
tenang pula hati qta. Sllu mendekat pdaNya,mengingatNya dlm kondisi apapun.
Ingatlah hanya dengan mengingat Allah qta jadi tenang” Qs.Ar Ra’du
Subhannallah...membaca sms dari ukhti airmata ku menetes begitu sja.
Menyadari masih banyak org yang jauh di lebih menderita daripada aku di luar
sana. Kami terus lanjut sms_an hingga pada salah satu smsnya ukhti tanya sma
aku,apa aku masih ingat dengan seorang ikhwan yang pernah ia ceritakan untuk
berta’aruf dengan dia. Aku pun menjawab ia,karna aku masih mengingat sosok
laki-laki berbudi itu. Hingga aku bertanya kenapa ukhti menanyakan itu. Dan ia
pun menjawab itu
“aku tlah belajar ikhlas merelakannya dhi,dia sahabatku yang soleh...meski
kadang airmata mengalir mengingat kebaikannya,impian2nya terhadapku. Tapi Allah
terlalu syang kepadanya. Dia tlah meninggalkan duniayang fana ini di usia yang
begitu muda dan dengan sangat mudah bgaikan orang tertidur. Itulah dhi,ikhlas
yang ku coba tanam dalam hati,meski airmata menetes tyap mengingatnya”
aku terkaget membaca sms itu,subhanallah..mungkin itulah takdirmu ya Allah.
Tyda pernah terduga oleh hambamu yang penuh dosa ini. Ukhti..ang sabar ya,aku
percaya cintanya yang tulus untukmu akan terus menjagamu hingga bertemu di
surga nanti. Dia yang begitu menghormatimu menjaga tyap kata demi kata untuk
sekedar bercakap denganmu. Menghargai prinsip hidupmu,menjaga pandangan mu dan
segalaNya,namun ternyata Allah berkehendak lain. Selamat jalan Ikhwan yang
soleh dan berbudi..surga menantimu di akhirat nanti.
Kembali soal ikhlas,aku slalu bertanya-tanya. Bagaimana cara orang yang ku
kagumi itu mengikhlaskan tyap kejadian di hidupnya ini??ajari aku Tuhan..ajari
aku tersenyum untuk menjalani hariku disini. Ajari aku mencintaimu.. agar
engkau membahagiakanku dengan kebersamaan bersama orang yang setia terhadap apa
yang dikatakannya
12 Juli 2012
Dhia